Strategi Portofolio Aktif dan Pasif – Bagian I

Iklan Bersponsor

Di dalam dunia investasi, istilah terdapat istilah strategi portofolio. Strategi portofolio adalah instrumen investasi tertentu yang anda miliki dengan tujuan mendapatkan profit. 

Teori portofolio pertama kali dibahas oleh Harry M. Markowitz (1972) dalam model investasinya yang dikenal sebagai Model Markowitz. Teori ini dibentuk dengan tujuan menghasilkan portofolio optimal yang mampu memberikan return ekspektasi maksimal dengan tingkat risiko tertentu.  

Teori portofolio yang diperkenalkan oleh Markowitz  bisa diterapkan dalam banyak instrumen investasi, termasuk instrumen investasi saham.

Portofolio saham adalah beberapa kombinasi jenis saham yang dimiliki oleh seorang trader / investor. Menurut komposisi saham, portofolio saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Portofolio konsentrasi dan portofolio diversifikasi

PORTOFOLIO SAHAM KONSENTRASI 

Portofolio konsentrasi merupakan strategi membeli saham dengan cara meng-konsentrasikan saham-saham di sektor yang sama yang memiliki karakteristik pergerakan harga saham yang serupa.

Contoh portofolio konsentrasi misalnya, anda membeli saham-saham yang terdiri dari PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indofood CBP Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Maka hal ini disebut sebagai portofolio konsentrasi karena anda membeli saham-saham di sektor usaha yang sama (sektor consumer goods). 

PORTOFOLIO SAHAM DIVERSIFIKASI 

Portofolio diversifikasi terdiri dari pembelian saham dengan komposisi yang beragam (differ) dan umunya terdiri dari saham-saham dari sektor yang berbeda dan tidak berpengaruh satu sama lain. 

Contoh portofolio diversifikasi: Anda membeli saham PT Unilever Indonesia Tbk (sektor consumer goods), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (sektor perbankan), dan PT Indika Energy Tbk (sektor pertambangan). 

Tiga saham tersebut berasal dari tiga sektor yang berbeda, yaitu sektor consumer good, sektor perbankan dan sektor pertambangan yang secara umum tidak memiliki korelasi antar sektor (berkorelasi negatif) dan ketiga sektor tersebut tidak saling mempengaruhi satu sama lain.  

Kelebihan portofolio saham diversifikasi, jika salah satu sektor saham mengalami penurunan, diharapkan saham-saham di sektor lain bisa mengalami kenaikan, sehingga dapat menjadi penyeimbang dalam portofolio saham. 

Di dalam menyusun portofolio saham, ada dua strategi yang umum digunakan yaitu: STRATEGI PORTOFOLIO AKTIF dan STRATEGI PORTOFOLIO PASIF

Strategi Portofolio Aktif 

Strategi portofolio aktif, berarti pelaku pasar saham secara aktif memilih saham berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dan menganalisa pergerakan harga saham yang sedang berlangsung. Seseorang yang menggunakan strategi ini, biasanya lebih aktif dalam melakukan beli-jual saham alias transaksi / berdagang saham. 

Strategi aktif bertujuan untuk memperoleh return ekspektasi diatas rata-rata pengembalian pasar (abnormal return). Di dalam strategi aktif, ada tiga cara yang dipakai: Pemilihan saham, momentum harga saham dan rotasi sektor saham. 

Strategi Portofolio Pasif 
Sebaliknya, pada strategi pasif investor akan lebih pasif dalam melakukan beli-jual saham. Walaupun demikian, investor tetap menggunakan informasi dan analisa-analisa yang dapat membuat mereka bisa mengambil keputusan beli saham. 

Pada strategi ini, investor lebih melakukan analisa detail pada kinerja keuangan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan & harga saham sebelum saham tersebut dibeli. Pada strategi pasif, investor akan lebih melihat kinerja fundamental dan keuangan perusahaan. 

Selebihnya, investor tidak banyak memantau pergerakan harga saham yang sudah dibeli. Hal ini karena strategi portofolio pasif lebih mendasarkan pergerakan pasar saham pergerakan indeks pasar dan fundamental perusahaan yang bersangkutan. 

Ada dua strategi yang dilakukan pada strategi pasif yaitu strategi beli & simpan (buy and hold) dan mengikuti tren indeks (indexing atau follow the trend). 

JENIS-JENIS STRATEGI PORTOFOLIO AKTIF 

Tadi sudah kita bahas 3 cara yang digunakan dalam strategi portofolio aktif: Pemilihan saham, momentum harga dan rotasi sektor. Sekarang kita bahas ketiganya. 

1. Pemilihan saham

Investor saham aktif menganalisis dan memilih saham yang dapat memberikan risk & return terbaik dibandingkan alternatif yang lain. Pemilihan saham ini didasarkan analisis fundamental untuk melihat saham2 yang prospek berdasarkan kinerjanya. 

Di satu sisi, investor juga memilih saham2 yang undervalued (murah). Analisa saham undervalued bisa dilihat melalui PER dan PBV. Silahkan pelajari disini: 

Analisis Fundamental: Price Earning Ratio (PER)
Analisis Fundamental: Price to Book Value (PBV)

2. Momentum harga 

Ada saat-saat tertentu di mana harga saham dapat mencerminkan kinerja perusahaan. dan biasanya terjadi ketika pasar saham sedang bullish, perusahaan mencetak kinerja yang bagus saat pengumuman laporan keuangan. 

Inilah yang dinamakan dengan momentum harga dan momentum inilah yang dimanfaatkan oleh investor untuk meraup profit dari strategi investasi di portofolionya.

3. Rotasi sektor 

Ada dua pendekatan dalam strategi rotasi sektor yaitu konsentrasi dan diversifikasi. Strategi konsentrasi: Strategi investasi pada saham2 yang bergerak di sektor yang sama. 

Strategi diversifikasi: Strategi investasi dengan melakukan modifikasi bobot portofolio pada saham2 di sektor industri berbeda guna mengantisipasi perubahan siklus ekonomi dan pertumbuhan nilai saham perusahaan. 

KELEBIHAN & KEKURANGAN STRATEGI PORTOFOLIO AKTIF 

Kelebihan strategi portofolio aktif

Pada strategi ini, investor harus selalu update analisa-analisa berdasarkan informasi dan data fundamental terbaru. Hal ini membuat keputusan investasi dapat lebih sesuai dengan tren pasar saham yang berlangsung saat itu (Keputusan investasi lebih update dan relevan).

Dengan cara seperti ini, investor akan lebih cermat dan teliti untuk menemukan momentum yang bagus untuk membeli dan menjual saham, sehingga bisa memperoleh return yang maksimal. 

Kekurangan strategi portofolio pasif

Kelemahannya, investor juga bisa berpotensi bias dalam mengambil keputusan investasi, karena ada banyak informasi yang harus disaring dan diupdate dalam analisa pribadinya. Hal ini pada akhirnya juga bisa meningkatkan risiko dalam berinvestasi. 

Strategi aktif juga dapat menimbulkan tingginya fee transaksi saham yang harus dibayar investor jika diaplikasikan pada trader jangka pendek, karena strategi aktif mengharuskan anda untuk lebih sering menganalisa dan memantau market. 

Di tulisan ini tentang ‘Strategi Portofolio Aktif dan Pasif ‘ kita sudah mempelajari tentang strategi portofolio saham dan strategi portofolio aktif. 

Sekarang kita akan masuk ke penjelasan lebih lengkap mengenai strategi portofolio pasif. Anda bisa baca dan pelajari di bagian II tulisan ini disini: Strategi Portofolio Aktif dan Pasif – Bagian II. 

Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Iklan Bersponsor

Scroll to Top