Iklan Bersponsor
Istilah nabung saham pasti tidak asing lagi bagi anda. Yap, saya sendiri juga sudah menjelaskan apa itu nabung saham, dan bagaimana mekanisme / contoh cara nabung saham. Anda bisa baca-baca kembali artikel saya disini: Penjelasan Cara Menabung Saham.
Namun di dalam praktikknya, nabung saham ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Nabung saham tidak semudah apa yang disoalisasikan oleh sekuritas atau edukasi2 saham yang mungkin sering anda temui selama ini.
Banyak investor yang mencoba metode nabung saham dengan menyetor dan membeli saham rutin tiap bulan, tapi nyatanya? Banyak yang sahamnya turun dalam jangka lebih dari setahun.
Saya sering mendengar keluhan2 investor saham yang mengatakan bahwa nabung saham adalah program pembodohan. Nabung saham cuma bikin buntung, dan lain2.
Itu artinya, walaupun konteksnya adalah ‘nabung saham’, di mana anda sebenarnya hanya perlu beli saham secara bertahap (seperti anda menabung duit di celengan, cuma ini bedanya anda nabung saham), tapi anda juga harus pakai strategi agar portofolio anda bisa ijo royo-royo.
Menurut saya pribadi, tidak ada yang salah dengan program Yuk Nabung Saham tersebut. Hanya saja, anda harus menggunakan strategi nabung saham yang efektif.
Tapi caranya gimana Pak Heze? Tanya anda
Nabung saham tentu saja harus anda lakukan dengan analisa fundamental. Itu yang pertama, karena nabung saham itu sama dengan investasi, maka anda harus pilih perusahaan yang bisa naik dalam jangka panjang.
Nah, agar anda tidak mudah terjebak membeli saham2 yang tidak likuid atau saham2 yang anda tidak tahu seperti apa perusahaannya. Dan kalau anda tidak punya banyak waktu untuk menganalisis saham2 yang secara fundamental bagus, tapi harganya masih belum gerak (alias mencari harta terpendam), maka carilah saham2 yang produknya sudah populer, atau anda bisa cari saham blue chip.
Belilah saham2 perusahaan yang sudah mapan, yang harganya masih belum naik tinggi. Di pos ini: Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing? Saya juga pernah menuliskan perbandingan saham blue chip dan growth company.
Karena kalau anda beli saham2 mature company, anda akan mendapatkan banyak keuntungan, beberapa diantaranya yaitu pergerakan saham yang cenderung stabil dan potensi dividend yield yang besar. Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen.
Banyak investor yang mencoba metode nabung saham dengan menyetor dan membeli saham rutin tiap bulan, tapi nyatanya? Banyak yang sahamnya turun dalam jangka lebih dari setahun.
Saya sering mendengar keluhan2 investor saham yang mengatakan bahwa nabung saham adalah program pembodohan. Nabung saham cuma bikin buntung, dan lain2.
Itu artinya, walaupun konteksnya adalah ‘nabung saham’, di mana anda sebenarnya hanya perlu beli saham secara bertahap (seperti anda menabung duit di celengan, cuma ini bedanya anda nabung saham), tapi anda juga harus pakai strategi agar portofolio anda bisa ijo royo-royo.
Menurut saya pribadi, tidak ada yang salah dengan program Yuk Nabung Saham tersebut. Hanya saja, anda harus menggunakan strategi nabung saham yang efektif.
Tapi caranya gimana Pak Heze? Tanya anda
Nabung saham tentu saja harus anda lakukan dengan analisa fundamental. Itu yang pertama, karena nabung saham itu sama dengan investasi, maka anda harus pilih perusahaan yang bisa naik dalam jangka panjang.
Nah, agar anda tidak mudah terjebak membeli saham2 yang tidak likuid atau saham2 yang anda tidak tahu seperti apa perusahaannya. Dan kalau anda tidak punya banyak waktu untuk menganalisis saham2 yang secara fundamental bagus, tapi harganya masih belum gerak (alias mencari harta terpendam), maka carilah saham2 yang produknya sudah populer, atau anda bisa cari saham blue chip.
Belilah saham2 perusahaan yang sudah mapan, yang harganya masih belum naik tinggi. Di pos ini: Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing? Saya juga pernah menuliskan perbandingan saham blue chip dan growth company.
Karena kalau anda beli saham2 mature company, anda akan mendapatkan banyak keuntungan, beberapa diantaranya yaitu pergerakan saham yang cenderung stabil dan potensi dividend yield yang besar. Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen.
Nabung saham dengan cara yang efektif, sekedar analisa fundamental ini saja tidaklah cukup. Harga saham setiap waktu bergerak naik dan turun.
Saat harga saham naik tinggi, pasti ada momen di mana harga saham akan turun lagi. Dan juga sebaliknya. Jadi ketika menabung saham, anda harus menggunakan sedikit strategi saat membeli saham.
Yaitu, belilah saham / tambah saham ketika harga saham anda lagi turun. Jangan asal menabung atau menambah porsi saham, padahal saat itu saham anda sudah naik tinggi. Kalau saham anda lagi naik kencaaang, ada baiknya anda tunggu turun dulu, lalu anda beli di harga rendah. Atau sebaliknya, kalau IHSG masih koreksi tajam, ada baiknya anda tunggu dulu technical reboundnya.
Demikian seterusnya, sehingga dari nabung saham ini, anda bisa mendapatkan saham di harga rata2 yang lebih rendah, bukan di harga premium (mahal). Cara membaca saham diskon pernah saya bahas disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon.
Saat harga saham naik tinggi, pasti ada momen di mana harga saham akan turun lagi. Dan juga sebaliknya. Jadi ketika menabung saham, anda harus menggunakan sedikit strategi saat membeli saham.
Yaitu, belilah saham / tambah saham ketika harga saham anda lagi turun. Jangan asal menabung atau menambah porsi saham, padahal saat itu saham anda sudah naik tinggi. Kalau saham anda lagi naik kencaaang, ada baiknya anda tunggu turun dulu, lalu anda beli di harga rendah. Atau sebaliknya, kalau IHSG masih koreksi tajam, ada baiknya anda tunggu dulu technical reboundnya.
Demikian seterusnya, sehingga dari nabung saham ini, anda bisa mendapatkan saham di harga rata2 yang lebih rendah, bukan di harga premium (mahal). Cara membaca saham diskon pernah saya bahas disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon.
Keluhan investor yang sering saya temukan terkait nabung saham ini ternyata bukan soal fundamental / tidak bisa memilih saham. Tapi trader seringkali asal-asalan ketika menambah porsi sahamnya, tanpa memperhatikan analisa teknikalnya.
Tanpa disadari investor sudah membeli saham di harga premium berkali-kali, sehingga harga rata-ratanya terlalu tinggi.
Jadi kesimpulannya, supaya strategi nabung saham anda bisa efektif, ada baiknya anda melakukan kombinasi analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental berarti anda mencari saham2 yang kinerjanya bagus dan perusahaan memberikan yield berupa dividen.
Karena saham2 seperti ini menawarkan harga yang menarik untuk anda, daripada anda menabung saham2 yang harganya murah (secara nominal), bisa anda dapatkan dengan modal kecil, tapi pergerakan sahamnya nggak begitu bagus.
Fyi, di beberapa sekuritas, nabung saham seringkali ditawarkan pada nasabah yang modalnya kecil. Sekuritas akan memberikan pilihan pada anda beberapa saham yang harganya murah yang bisa anda beli dengan modal kecil tersebut.
Saran saya, dalam nabung saham ada baiknya anda memilih saham bukan karena murah, tapi karena fundamentalnya bagus, dan anda juga dapat dividen dari saham tersebut. Lebih baik anda menambah modal dulu, daripada anda membeli saham murah, tapi anda tidak mendapatkan keuntungan jangka menengah maupun panjang.
Kedua, lakukan analisa teknikal juga. Walaupun konteksnya adalah nabung / investasi, anda juga harus cermat melihat analisa teknikalnya. Jangan langsung beli saham pada saat anda sudah ada modal.
Anda yang kritis kemudian bertanya: “Bung Heze, tapi saya nggak ada banyak waktu buat analisa teknikal, soalnya saya pekerja kantoran”.
Pertanyaan bagus. Kalau anda pekerja kantoran, tidak masalah. Toh, anda kan nabung saham bukan trading. Jadi anda tidak perlu meluangkan waktu terlalu banyak untuk melakukan analisa teknikal kalau anda tujuannya nabung saham.
Terkait kapan waktu untuk menganalisa teknikal saham, bagi anda yang sibuk dengan pekerjaan anda sehari-hari misalnya, anda bisa baca pos saya lagi disini: Cara Analisis Saham untuk Pekerja Kantoran.
Karena saham2 seperti ini menawarkan harga yang menarik untuk anda, daripada anda menabung saham2 yang harganya murah (secara nominal), bisa anda dapatkan dengan modal kecil, tapi pergerakan sahamnya nggak begitu bagus.
Fyi, di beberapa sekuritas, nabung saham seringkali ditawarkan pada nasabah yang modalnya kecil. Sekuritas akan memberikan pilihan pada anda beberapa saham yang harganya murah yang bisa anda beli dengan modal kecil tersebut.
Saran saya, dalam nabung saham ada baiknya anda memilih saham bukan karena murah, tapi karena fundamentalnya bagus, dan anda juga dapat dividen dari saham tersebut. Lebih baik anda menambah modal dulu, daripada anda membeli saham murah, tapi anda tidak mendapatkan keuntungan jangka menengah maupun panjang.
Kedua, lakukan analisa teknikal juga. Walaupun konteksnya adalah nabung / investasi, anda juga harus cermat melihat analisa teknikalnya. Jangan langsung beli saham pada saat anda sudah ada modal.
Anda yang kritis kemudian bertanya: “Bung Heze, tapi saya nggak ada banyak waktu buat analisa teknikal, soalnya saya pekerja kantoran”.
Pertanyaan bagus. Kalau anda pekerja kantoran, tidak masalah. Toh, anda kan nabung saham bukan trading. Jadi anda tidak perlu meluangkan waktu terlalu banyak untuk melakukan analisa teknikal kalau anda tujuannya nabung saham.
Terkait kapan waktu untuk menganalisa teknikal saham, bagi anda yang sibuk dengan pekerjaan anda sehari-hari misalnya, anda bisa baca pos saya lagi disini: Cara Analisis Saham untuk Pekerja Kantoran.
Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.
Iklan Bersponsor