Nabung Saham, Kok Tambah Rugi?

Iklan Bersponsor

Saya pernah mendapatkan pertanyaan yang cukup bagus dari seorang trader tentang nabung saham (yang saat ini memang lagi gencar disosialisasikan sekuritas2). Berikut inti pertanyaannya: 

“Pak Heze kenapa setelah nabung saham, portofolio saya justru minus sampai 20%. Kenapa nabung saham beda jauh dengan sosialisasi2 yang saya ikuti?” 

Nabung saham sangat saya anjurkan untuk anda, karena nabung saham itu investasi untuk jangka panjang anda. Terutama anda yang punya target memiliki investasi di hari tua, membiayai pendidikan anak anda dan lain2, nabung saham itu perlu. 

Tapi jangan sampai anda salah dalam melangkah. Nabung saham bukan berarti anda “main tabrak”, tiap bulan setor modal dan langsung beli saham sesuka hati. Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam menabung saham: 

1. Nabung saham terlalu banyak / nggak konsisten

Nabung saham cukup dilakukan dengan membeli 1-2 saham saja. Nah, kalau anda nabung saham sampai puluhan, ini namanya anda nggak konsisten. Semakin banyak saham yang anda miliki, anda semakin nggak to the point untuk memilih saham yang ditabung. 

Menabung saham targetnya adalah: Anda punya saham yang jumlahnya terus berkembang dalam jangka panjang, sehingga keuntungan yang anda dapatkan (baik dividen maupun naiknya saham anda) semakin besar. 

Kalau anda punya puluhan saham, maka anda tidak akan bisa fokus untuk membesarkan nilai aset anda di saham tersebut, karena anda harus membagi modal anda untuk diversifikasi. 

So, kalau mau nabung saham jangan terlalu banyak diversifikasi. Anda harus fokus pada lebih sedikit saham, yang anda yakin dengan prospek dan kinerjanya. 

2. Membeli saham tanpa melihat momentum

Banyak investor yang hanya asal setor modal tiap bulan, lalu langsung dibelikan saham tertentu, tanpa memperhatikan faktor2 lainnya di market. 

Misalnya: Anda langsung setor modal dan beli saham, padahal saat itu harga sahamnya sudah terlalu tinggi. Sehingga, tidak heran kalau pada akhirnya portofolio anda dari nabung saham justru banyak minusnya, karena anda tidak melihat momentum yang bagus. 

Meskipun konteksnya adalah ‘nabung saham’ alias buat investasi jangka panjang, tetapi anda harus melihat timing / momentum beli saham yang pas, agar anda bisa mendapatkan harga yang bagus untuk saham yang anda tabung, sehingga porto anda nggak perlu minus berlarut-larut. 

Toh, nabung saham itu tidak kaku. I mean, nabung saham tidak harus dilakukan dengan cara beli saham tiap bulan, setor modal tiap bulan. Anda boleh2 saja kok bulan ini nabung saham, tapi bulan depan anda nggak nabung saham dulu, kalau anda mempertimbangkan kondisi market saat itu belum bagus. 

3. Memilih saham yang salah

Memilih saham yang salah dapat membuat nabung saham anda menjadi berantakan. Sebelum anda memutuskan nabung saham, anda harus menganalisa dengan benar saham2 yang bisa memberikan anda return yang maksimal dalam jangka panjang, baik dari sisi kenaikan harga saham yang stabil, maupun potensi dividen yang anda terima. 

Banyak orang yang memilih saham yang punya kenaikan terlalu cepat dalam kurun waktu tertentu, padahal 

Intinya, sebelum menabung saham, anda harus paham perusahaan yang anda beli, karena nabung saham ini konteksnya bukan untuk seminggu-dua minggu, tapi untuk jangka panjang. 

Jadi kalau dapat saya simpulkan, kesalahan nabung saham yang sering dilakukan adalah: Pebisnis saham tidak mempertimbangkan analisa fundamental dan analisa teknikal (momentum).  

CARA NABUNG SAHAM YANG BENAR

Kalau saya cuma menuliskan kesalahan2 nabung saham tanpa kasih solusi, maka itu ibaratnya saya menyuruh anda untuk hidup sehat tapi tidak memberikan tips-tips apa yang harus dimakan, apa yang tidak boleh dimakan, harus olahraga berapa lama dan berapa kali seminggu.

Jika anda bertanya-tanya, terus gimana cara nabung saham yang benar? Saham2 apa yang sebaiknya ditabung, di Saham Gain ini saya sudah pernah mengulasnya. 

Strategi nabung saham yang benar, pernah saya ulas di pos saya berikut: Strategi Nabung Saham yang Efektif, Cara Nabung Saham untuk Pensiun dan Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing? Anda bisa baca-baca kembali. 

Di edukasi2 nabung saham, mungkin anda hanya mendapatkan materi2 tentang langkah2 dan simulasi nabung saham, dan potensi return yang anda dapatkan dari nabung saham. 

Tapi jujur saja, saya jarang menemukan cara nabung saham yang lebih masuk ke praktiknya, yaitu NABUNG SAHAM YANG BENAR. Yup, karena nabung saham nggak cuma sekedar suntik modal dan beli saham… Sebagai investor yang cerdas, faktor-faktor diatas itu tadi harus anda pertimbangkan anda aplikasikan. 

Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Scroll to Top