Belakangan ini saya sering mendapat pertanyaan yang intinya: “Berapa modal yang sebaiknya kita gunakan untuk trading / investasi saham?Saya lihat investor2 sukses biasanya menggunakan modal sampai ratusan juta bahkan miliaran. Apakah kalau saya cuma punya duit Rp 5 juta saya bisa sukses seperti mereka?”
Kalau anda baca pos ini: Modal Minimal untuk Trading Saham, saya mengatakan bahwa anda sebenarnya sudah bisa membeli saham dengan modal Rp150.000- Rp200.000 saja. Tapi yang akan saya bahas di pos ini bukan tentang modal minimal, tapi berapa sih modal ideal untuk trading?
Kalau anda baca pos ini: Modal Minimal untuk Trading Saham, saya mengatakan bahwa anda sebenarnya sudah bisa membeli saham dengan modal Rp150.000- Rp200.000 saja. Tapi yang akan saya bahas di pos ini bukan tentang modal minimal, tapi berapa sih modal ideal untuk trading?
Untuk menjawab berapa modal ideal, saya akan memberikan analogi “uang jajan”. Ketika anda masih Sekolah Dasar, uang jajan Rp5.000 mungkin sudah terasa besar. Tapi ketika anda sudah kuliah, tentu saja uang sebesar Rp5.000 bahkan nggak cukup buat beli apa-apa.
Waktu anda di Sekolah Dasar, orang tua anda tidak mungkin berani mempercayakan pada anda untuk memegang duit ratusan ribu. Orang tua akan memberikan uang jajan berdasarkan kemampuan anak untuk mengelola uang tersebut.
Jika orang tua anda menambah uang jajan anda menjadi Rp20 ribu dan ternyata anda sangat boros, karena anda nggak siap dipercayakan uang Rp20 ribu, tentunya di kemudian hari orang tua anda akan menurunkan kembali jatah uang jajan menjadi Rp5.000 atau sebesar yang bisa anda kelola.
Tapi kalau anda sudah kuliah, orang tua anda mungkin akan lebih percaya. Apalagi kebutuhan anak kuliah banyak, misalnya membeli buku, biaya transport, biaya makan juga pasti lebih mahal, dan lain2.
Logikanya simpel saja, kebutuhan anak Sekolah Dasar masih tidak sebanyak anak kuliah. Anak Sekolah Dasar juga belum bisa bertanggung jawab terhadap uang besar. Anak Sekolah Dasar belum bisa mengelola uang besar, belum memiliki psikologis yang matang kalau pegang duit gede.
Seiring berjalannya waktu, dan bertambahnya level pendidikan, seseorang pasti akan lebih siap diberi tanggung jawab uang jajan yang lebih besar.
Kembali lagi soal modal ideal trading saham… Kalau anda tanya berapa modal ideal untuk trading, saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal yang tidak mengganggu psikologis anda.
Kalau anda merasa modal (uang jajan) Rp500 juta tidak membebani psikologis anda sama sekali, silahkan masukkan Rp500 juta untuk trading / investasi. Kalau anda merasa anda maksimal hanya siap trading dengan modal (uang jajan) Rp10 juta, masukkan modal Rp 10 juta.
Kalau anda merasa psikologis anda siap dengan modal (uang jajan) maksimal Rp5 juta, masukkan modal Rp5 juta. Jangan memaksakan main saham dengan modal (uang jajan) Rp100 juta.
Karena kalau anda memaksakan trading dengan modal Rp100 juta padahal psikologi anda nggak siap, yang akan terjadi uang tersebut kemungkinan akan habis dalam waktu cepat (rugi). Seperti analogi uang jajan tadi, kalau anak Sekolah Dasar baru bisa mengelola uang Rp5.000 dan diberi uang Rp20.000, maka yang terjadi adalah uang tersebut akan langsung habis alias boros.
“Kalau modalnya kecil, cuman Rp 5 juta gitu, memngnya saya bisa sukses seperti trader dan investor gede?” Tanya anda ragu-ragu
Memang return anda akan sulit menyamai investor besar yang modalnya ratusan juta sampai miliaran. Ya jelas lah.. Jangan melulu berpikir soal return karena kalau modal Rp5 juta, trader berhasil profit 20% sebulan, jadi returnnya Rp1 juta, return 20% itu bisa saja terasa sedikit karena manusia tidak akan pernah puas… Got it?
Jadi caranya, jangan melihat patokan seberapa besar modal yang digunakan investor2 / trader besar. Namun, lihat dan ukurlah sejauh mana anda bisa mengelola nominal modal tertentu.
Nah, kalau dengan modal Rp5 juta anda melihat portofolio anda bertumbuh katakanlah sebesar 50% atau bahkan 100% setahun, itu artinya anda boleh menambah modal lebih besar. Artinya, psikologis anda sudah siap dengan modal lebih besar.
Gimana kalau dari modal Rp5 juta, ternyata portofolio malah turun 50%? Itu artinya anda belum siap mengelola modal Rp5 juta. Anda mungkin perlu menurunkan jumlah modal anda untuk trading.
Jika portofolio anda terus bertumbuh dan anda bisa menambah modal, katakanlah sampai Rp100 juta, lalu anda merasa anda sudah mentok hanya bisa mengelola modal dengan batas psikologis Rp100 juta, maka anda tidak perlu menambah modal lagi.
Kembali ke analogi uang jajan. Kalau anda masih baru main saham (Sekolah Dasar), gunakan modal yang tidak mengganggu psikologis anda. Kalau portofolio anda berkembang, psikologis sudah lebih baik, anda sudah lebih siap (anak kuliah), anda bisa menambah jumlah modal anda.
Itulah cara mengukur potensi modal ideal untuk trading anda..
Kalau anda merasa psikologis anda siap dengan modal (uang jajan) maksimal Rp5 juta, masukkan modal Rp5 juta. Jangan memaksakan main saham dengan modal (uang jajan) Rp100 juta.
Karena kalau anda memaksakan trading dengan modal Rp100 juta padahal psikologi anda nggak siap, yang akan terjadi uang tersebut kemungkinan akan habis dalam waktu cepat (rugi). Seperti analogi uang jajan tadi, kalau anak Sekolah Dasar baru bisa mengelola uang Rp5.000 dan diberi uang Rp20.000, maka yang terjadi adalah uang tersebut akan langsung habis alias boros.
“Kalau modalnya kecil, cuman Rp 5 juta gitu, memngnya saya bisa sukses seperti trader dan investor gede?” Tanya anda ragu-ragu
Memang return anda akan sulit menyamai investor besar yang modalnya ratusan juta sampai miliaran. Ya jelas lah.. Jangan melulu berpikir soal return karena kalau modal Rp5 juta, trader berhasil profit 20% sebulan, jadi returnnya Rp1 juta, return 20% itu bisa saja terasa sedikit karena manusia tidak akan pernah puas… Got it?
Jadi caranya, jangan melihat patokan seberapa besar modal yang digunakan investor2 / trader besar. Namun, lihat dan ukurlah sejauh mana anda bisa mengelola nominal modal tertentu.
Nah, kalau dengan modal Rp5 juta anda melihat portofolio anda bertumbuh katakanlah sebesar 50% atau bahkan 100% setahun, itu artinya anda boleh menambah modal lebih besar. Artinya, psikologis anda sudah siap dengan modal lebih besar.
Gimana kalau dari modal Rp5 juta, ternyata portofolio malah turun 50%? Itu artinya anda belum siap mengelola modal Rp5 juta. Anda mungkin perlu menurunkan jumlah modal anda untuk trading.
Jika portofolio anda terus bertumbuh dan anda bisa menambah modal, katakanlah sampai Rp100 juta, lalu anda merasa anda sudah mentok hanya bisa mengelola modal dengan batas psikologis Rp100 juta, maka anda tidak perlu menambah modal lagi.
Kembali ke analogi uang jajan. Kalau anda masih baru main saham (Sekolah Dasar), gunakan modal yang tidak mengganggu psikologis anda. Kalau portofolio anda berkembang, psikologis sudah lebih baik, anda sudah lebih siap (anak kuliah), anda bisa menambah jumlah modal anda.
Itulah cara mengukur potensi modal ideal untuk trading anda..
Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.