Gap up adalah istilah yang cukup populer di saham dan seringkali terjadi di saham2 tertentu maupun IHSG itu sendiri. Kalau anda belum tahu istilah gap up, anda bisa baca lagi tulisan saya disini: Gap Saham: Jebakan Gap Up.
Gap up terjadi bisa karena adanya sentimen2 positif yang membuat pelaku pasar menjadi EUFORIA SESAAT. Perhatikan kata kuncinya: Euforia sesaat. Jadi gap up yang terjadi pada IHSG bisa disimpulkan TIDAK BERTAHAN LAMA.
Sebagai contoh, perhatikan gap up IHSG dibawah ini (lingkaran hijau):
Terkadang saya menemukan IHSG yang pada saat dibuka di sesi pre-opening (08:55), IHSG tiba2 sudah melonjak 1% lebih, dan saat jam trading IHSG terus naik. Di saat-saat seperti ini, mayoritas saham akan hijau, dan terkesan menarik untuk dibeli.
Pada saat terjadi gap up di IHSG, saya sering menerima pertanyaan2 dari trader: “Pak Heze IHSG lagi naik, saham apa yang bagus hari ini?” “IHSG langsung naik tajam, apakah ada peluang naik lagi hari ini?”
Namun disaat seperti itulah, justru IHSG sebenarnya rawan koreksi / turun. IHSG yang naik dengan pola gap up, umumnya nggak lama kemudian akan cooling down, yaitu perlahan akan turun dan kembali menutup gap yang ada dibawahnya.
IHSG yang dibuka gap up ibarat anda berjalan di jalan yang kelihatannya mulus, tapi banyak jebakan kerikil di dalamnya…
Artinya, IHSG yang sedang gap up ini seolah memperlihatkan momen yang sangat menarik untuk trading. Padahal, di dalam gap up itu sendiri ada risiko yang terkadang tidak disadari, yaitu IHSG akan cooling down lagi dalam waktu cepat, sehingga saham2 yang naik tinggi saat pembukaan, perlahan akan turun menyesuaikan.
Kalau nggak percaya anda bisa amati pergerakan IHSG ketik gap up. Misalnya IHSG dibuka naik 1,8%. Nggak lama kemudian, IHSG akan perlahan turun ke 1,7%, 1.64% dan seterusnya.
Karena seperti yang saya tuliskan tadi bahwa gap up IHSG itu hanyalah euforia sesaat, maka kenaikan IHSG karena gap up tidak akan bertahan lama.
“Apakah ada peluang trading ketika IHSG sedang gap up Pak Heze?” Tanya anda
Tentu ada..
Tidak ada salahnya anda membeli saham ketika kondisi IHSG lagi naik-naiknya dan gap up. Tapi saran saya, anda harus tetap menyesuaikan dengan strategi trading yang sudah anda terapkan, serta analisa masing-masing saham.
Jangan sampai karena IHSG lagi gap up, anda ikutan euforia dan kalap membeli banyak saham, padahal disitulah IHSG sebenarnya rawan turun.
Dalam kondisi IHSG yang sedang gap up, waspadai juga saham2 yang dibuka gap up, karena saham2 seperti ini biasanya juga akan menutup gap-nya dalam jangka pendek.
Anda harus tetap menyesuaikan dengan strategi dan analisa masing2 dan jangan euforia dalam membeli saham.
Saat IHSG gap up, saham-saham yang harganya masih di bottom umumnya bisa naik lebih lama dibandingkan saham2 yang sudah naik tinggi plus membentuk gap up. So, anda bisa menerapkan strategi bottom fishing saat IHSG lagi euforia sesaat. Baca juga: Analisis dan Strategi Bottom Fishing Saham.
Catatan: Gap up IHSG dan penurunan IHSG setelahnya memang bukan rumus pasti. Terkadang IHSG yang dibuka gap up, IHSG bisa tetap bertahan dengan pola naiknya selama beberapa hari.
Namun yang sering terjadi, kecenderungan IHSG memang akan lebih cepat koreksi setelah terjadi gap up. Semakin tinggi gap up, potensi cooling down semakin besar. Itulah mengapa anda harus tetap menganalisa dengan jernih dan objektif sekalipun IHSG lagi bagus.
Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.