Indeks saham dunia |
1. Indeks AS turun tajam
Apabila indeks AS ditutup turun tajam semalam (misalnya hari Rabu tiga indeks AS koreksi sampai 1% lebih), maka besok paginya (Kamis) saat pasar saham Indonesia (IHSG) buka, IHSG kemungkinan akan cenderung ikut turun.
Apalagi kalau IHSG sebelumnya sudah naik, maka inilah waktunya IHSG punya potensi untuk koreksi. Demikian juga, kalau IHSG masih lesu (banyak sentimen negatif) ditambah berita indeks AS turun tajam semalam, maka kemungkinan IHSG akan mengalami koreksi lanjutan.
Kalau di sesi pre-open IHSG sudah pada merah (dan semalam Indeks AS pada melemah tajam), maka ada baiknya anda mencari support2 lanjutan saham2 anda, atau anda bisa mencari saham2 yang penurunannya tidak terlalu signifikan /masih punya potensi rebound saat IHSG sedang turun.
Biasanya kalau Indeks Dow Jones turun atau sebaliknya, maka akkan diikuti juga dengan pergerakan saham2 Nasdaq dan SP500.
2. Indeks AS naik signifikan (rally or rebound)
Kalau semalam indeks AS ditutup menguat signifikan, entah karena Indeks AS rally atau sekedar rebound setelah koreksi, maka kemungkinan akan diikuti oleh kenaikan IHSG keesokan hari.
Jika IHSG ijo, anda bisa mulai memilih saham2 yang sudah di support. Anda harus tetap memperhatikan analisa teknikal masing2 saham, jangan mengandalkan emosi dalam trading.
Indeks AS dikatakan naik / turun signifikan sebenarnya cukup relatif. Namun kalau naik / turunnya mendekati 1% atau bahkan sudah diatas 1% dan ketiga indeks bergerak kompak searah, maka IHSG bisa dikatakan bergerak naik/turun secarea signifikan, dan hal ini bisa memberikan dampak ke IHSG juga.
3. Indeks AS bergerak stabil
Jika Indeks AS bergerak stabil, dalam arti naik atau turunnya tidak terlalu signifikan, atau bergerak variatif (misalnya indeks Dow Jones naik tapi dua indeks lainnya turun), maka biasanya pergerakan Indeks AS ini tidak memberikan dampak yang terlalu signifikan ke IHSG.
Itulah cara menganalisa indeks saham AS dan kemungkinan pengaruhnya ke IHSG. Perlu anda pahami juga bahwa pergerakan indeks AS TIDAK SELALU memberikan dampak ke IHSG. Maka dari itu, saya selalu menambahkan dengan kata-kata “cenderung”, “kemungkinan”.
Memang ketika indeks saham AS turun tajam semalam, ini juga harus jadi perhatian anda untuk lebih berhati-hati dalam membeli saham apalagi kalau IHSG ikutan turun tajam, demikian sebaiknya kalau indeks saham AS naik signifikan.
Namun tetap saja jangan menjadikan indeks AS sebagai patokan utama trading. Karena biar bagaimanapun juga, kita semua harus trading dengan kembali pada melakukan analisa teknikal pada saham pilihan anda masing-masing, right?
Boleh saya katakan bahwa pergerakan indeks AS ini sifatnya sebagai tambahan / pelengkap analisa market, namun bukan acuan utama untuk beli / jual saham.
“Tapi memangnya apa pengaruh secara fundamental indeks saham AS ke IHSG? Kan satunya pasar saham AS, satunya Indonesia. Kok bisa kalau indeks saham AS naik, IHSG bisa ikutan naik dan sebaliknya?” Tanya anda penasaran
Pertama, sisi psikologis. Karena indeks saham AS adalah indeks saham utama yang sering menjadi acuan para trader dunia, maka ketika bursa saham AS melemah signifikan, hal ini bisa dijadikan sebagai ‘acuan’ atau ‘alasan’ pelaku pasar untuk take profit. Jadi hal ini lebih ke sisi / alasan psikologis saja.
Kedua, market itu latah. Market bisa menjadi latah dengan berita2 tertentu yang sebenarnya tidak memiliki dampak signifikan atau jangka panjang. Saya rasa hal ini adalah hal yang biasa. Sehingga, berita2 tentang kenaikan/penurunan signifikan indeks saham AS, sangat mungkin berpengaruh ke IHSG.
Ketiga, kekhawatiran / euforia market. Terkadang penurunan signifikan bursa saham AS bisa dikarenakan sentimen2 negatif, misalnya perang dagang, pertumbuhan ekonomi AS yang melambat, sehingga indeks Dow dkk langsung jatuh ketika ada berita2 tersebut.
Market akan khawatir kalau pelemahan2 dalam ekonomi AS ini akan berpengaruh pada Indonesia juga, karena Indonesia juga memiliki kerja sama dengan AS (misalnya dalam hal ekspor-impor).
Alasan ketiga ini sebenarnya juga ada kaitan dengan alasan psikologis. Tapi setelah IHSG koreksi, pada akhirnya IHSG bakalan rebound lagi kan? Semua itu harusnya kembali ke fundamental Indonesia sendiri, bukan fundamental negara lain.
Jadi sebenarnya ya memang nggak ada pengaruh secara langsung kenaikan / penurunan indeks AS terhadap pasar saham Indonesia, terutama terkait dengan fundamental jangka panjang.
Tapi karena faktor2 itu tadi, maka IHSG bisa cenderung (walaupun tidak selalu) bergerak mengikuti pergerakan indeks AS. Di pos ini: Makna Indeks Saham Dunia Bagi Pemain Saham, saya sudah menjelaskan pentingnya indeks saham untuk trader.
Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.