Iklan Bersponsor
Selain trading saham, sebagai trader dan analis untuk diri anda sendiri, anda perlu melakukan analisis pasar saham atau analisis IHSG. Terutama anda yang sering trading di saham2 LQ45 or saham blue chip, maka analisis IHSG ini penting, karena pergerakan saham2 tersebut seringkali searah dengan IHSG.
Kita tahu bahwa pergerakan IHSG pastinya fluktuatif. Ada saat di mana IHSG bullish dan saham2 naik. Ada saat IHSG strong bearish. Ada saat IHSG mengalami kondisi ketidakpastian.
Dan inilah yang akan kita bahas: Ketika IHSG berada dalam tren yang tidak pasti. Seperti ini yang saya maksudkan dengan ‘tren IHSG yang tidak pasti’:
Analisis IHSG |
Salah satu ciri IHSG yang berada dalam tren yang tidak pasti adalah terjadinya tren sideways IHSG dalam periode tertentu. Seperti yang anda lihat diatas (kedua tanda persegi). Pada kondisi seperti itu, kita tidak tahu apakah IHSG mau bullish or bearish?
Anda bisa perhatikan tanda persegi pertama saat IHSG sideways, namun kemudian IHSG langsung bearish. Di saat-saat sideways-nya IHSG, akan ada banyak spekulasi IHSG akan lanjut naik atau jatuh di support2 kuatnya.
Tips untuk menganalisa kondisi seperti ini adalah: Lihatlah sentimen yang banyak dibicarakan saat itu dan perhatikan tren IHSG sebelumnya.
Sebagai contoh, kalau saat itu lagi banyak sentimen2 negatif, atau jika tren IHSG sebelumnya sudah naik (uptrend), maka IHSG setelahnya sangat berpotensi turun.
Pada saat masih banyak sentimen negatif, IHSG akan ‘sangat sensitif’, sehingga berita2 negatif akan dengan mudah membuat IHSG koreksi. Demikian juga ketika IHSG sudah berada dalam tren naik, lalu sideways, maka hal ini pertanda IHSG sudah mulai tidak kuat untuk melanjutkan uptrend-nya lagi.
Perhatikan juga tanda persegi kedua. Kita juga menghadapi hal yang sama: IHSG trendless. Pada grafik memang ada double bottom (pola rebound), tetapi IHSG nggak mampu rebound dengan meyakinkan. Setelah rebound akan dilanjutkan dengan koreksi besar.
STRATEGI TRADING
Dalam ketidakpastian tren IHSG, trading jangka pendek (harian – beberapa hari) dengan memanfaatkan momentum koreksi – technical rebound adalah strategi trading yang bagus untuk diaplikasikan.
Karena disitu anda bisa memanfaatkan momentum fluktuatif market yang agak cepat, yaitu momentum membeli ketika technical rebound, dan jual jangka pendek ketika target harga sudah tercapai beberapa persen. Pelajari juga: Strategi Trading Harian Saham.
Dalam kondisi market yang masih belum pasti, menyimpan saham lebih lama akan lebih berisiko, karena IHSG masih rentan turun, dan masih ada potensi downtrend lanjutan. Maka umumnya, saham2 yang naik, tidak lama kemudian akan mudah koreksi.
Untuk anda yang ingin hold, anda tetap bisa hold saham-saham yang pergerakannya tetap naik ketika IHSG sedang turun, namun dalam kondisi market seperti itu, memang tidak terlalu banyak saham yang cenderung bagus untuk di-hold. Anda bisa pelajari strategi swing trading disini: Teknik Strategi Trading Saham Mingguan.
Sedangkan kalau market sedang strong bullish, disitulah anda bisa memanfaatkan momentum untuk buy and hold (anda juga harus memilih saham2 yang pergerakannya bagus). Dalam kondisi market bullish, teknik swing trading tersebut akan lebih menguntungkan dibandingkan saat IHSG dalam tren tidak pasti atau bahkan strong bearish.
Jadi strategi trading terkadang juga perlu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi market saat itu. Analisa teknikal, kondisi market, screening saham perlu anda lakukan dalam trading.
Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.