Analisis IHSG: Arah IHSG Selanjutnya?

Tidak terasa tinggal 3 bulan lagi sudah memasuki akhir tahun. Setiap hari, pasar saham selalu mengalami fluktuatif, dan untuk anda yang sudah berpengalaman di market, anda pasti selalu menghadapi fluktuatif market ini. 

Untuk saat ini, kita semua menghadapi kondisi market yang cenderung turun / donwtrend, di mana kondisi perekonomian dunia, kondisi politik dalam negeri semuanya serba tidak pasti. 

Kita bisa lihat contoh-contohnya di mana harga komoditas cenderung turun, perang dagang, politik yang masih belum kondusif, plus indeks-indeks utama dunia seperti Dow Jones, Nasdaq yang cenderung downtrend dalam setahun terakhir. 

Hal inipun tentu berimbas ke IHSG. Oke sekarang kita coba lihat chart IHSG selama 6 bulan. 

Analisis IHSG: IHSG 6 bulan

Selama 6 bulan, kita bisa lihat IHSG sempat downteend, di 1-2 bulan, namun ada tekanan rebound dan akhirnya IHSG rally dan sempat kembali ke 6.400-an. Tapi kemudian IHSG sideways, dan akhirnya turun lagi. 


Kenaikan IHSG ini nggak bertahan lama karena banyak sentimen2 negatif seperti yang sudah kita bahas di paragraf kedua pos ini.  

Dan karena sekarang IHSG sudah sempat jatuh dibawah 6.000, maka IHSG secara teknikal maupun fundamental cukup rawan. Karena support-support penting IHSG sudah jatuh. Pertama adalah support 6.025 (tanda lingkaran kedua, ditengah). 

Kedua adalah support psikologis 6.000 (lingkaran ketiga). Namun untuk support psikologis 6.000 ini terkesan masih ditahan supaya nggak jatuh lebih dalam. Karena setelah mencapai upport 5.990, IHSG selalu berhasil rebound lagi diatas 6.000. 

Tapi kalau memang sentimen2 negatif seperti politik, perang dagang masih berlanjut, maka bukan tidak mungkin IHSG benar-benar jatuh dibawah support 6.000. 

Kalau kita chart diatas yaitu chart 6 bulan, sebenarnya masih ada satu support terendah (tanda lingkaran pertama), lebih tepatnya itu ada di angka 5.770, di mana support 5.770 ini berbalik menjadi fase rebound. Jadi kalau IHSG turun dibawah 6.000, 5.900, maka IHSG akan menguji support 5.770 ini.  

Oke, sekarang kita coba perpanjang chart IHSG menjadi 1 tahun. Perhatikan analisis chart IHSG berikut: 

Analisis IHSG – 1 tahun

Sedangkan kalau kita perpanjang chartnya menjadi 1 tahun, maka tampak bahwa IHSG masih ada support lanjutan lagi di 5.500-5.600, di mana boleh saya katakan support ini sebagai strong support karena support ini cukup sering tersentuh (tanda persegi). 

Jadi jika IHSG ternyata turun dibawah 5.770, maka support selanjutnya adlaa 5.500-5.600. Apakah IHSG bakal turun sampai di support2 itu? Kita semua tidak bisa memastikan. Namun kalau kita lihat data-data sentimen negatif yang sedang terjadi: 

  • Perang dagang
  • Kondisi politik belum stabil 
  • Pertumbuhan ekonomi dunia melambat 
  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II melambat (meskipun data ini masih jauh lebih bagus dibandingkan tahun 2008, 1998)
  • Harga-harga komoditas jatuh 
  • Kepanikan terhadap potensi resesi

Maka IHSG sangat rawan turun lagi dari support 6.000. Apalagi kita lihat secara, support2 pentingnya 6.025, 6.000 sudah jatuh. Namun, tetap saja ada data-data pendukung yang membuat IHSG masih ada potensi tertahan: 

  • Menjelang akhir tahun (window dressing)
  • IHSG yang sudah jenuh jual (secara teknikal)

Karena ini sudah mulai menjelang akhir tahun, maka ada kemungkinan IHSG juga ada momentum rebound, karena biasanya di akhir tahun IHSG cenderung naik atau setidaknya tertahan dari koreksi. Di satu sisi, IHSG yang sudah mulai jenuh jual secara teknikal, juga membuat IHSG bisa tertahan. 

Satu hal lagi, laporan keuangan kuartal III juga bisa mempengaruhi arah IHSG. Kalau ternyata hasil laporan keuangan emiten banyak yang memuaskan (labanya pada naik), setidaknya IHSG bisa terdongkrak. 

Tapi yang lebih penting, anda juga harus melihat kondisi2 terdekat seperti yang saya sebutkan tadi, misalnya politik (misalnya demo), perang dagang, penurunan harga komoditas. Kalau dalam waktu dekat, ada isu2 yang negatif lagi (tentu kita tidak berharap), maka tidak ada alasan IHSG turun lagi. 

Sejauh ini, IHSG dan mayoritas saham ketika rebound juga masih nanggung, di mana saham2 yang rebound hanya terjadi sebentar. Misalnya, sesi 1 pada naik, tapi sesi 2 balik turun lagi. 

Jadi strategi trading saat ini, untuk para trader, anda harus lebih banyak wait and see dulu, terutama kalau saham-saham sudah jatuh di support2 penting dan strong support-nya, maka amati support2 selanjutnya, dan jangan terburu masuk. 

Trading jangka pendek lebih bagus untuk diterapkan dalam kondisi market saat ini. Artinya, kalau anda sudah profit, jangan hold saham terlalu lama, terutama untuk saham2 komoditas. 

Mengingat tren IHSG yang masih nggak jelas, naik sebentar turun banyak. Dan saya pribadi juga dapat banyak pertanyaan dari rekan2 untuk membahas tentang ulasan dan analisa IHSG ini.  

Semoga pos ini bisa menjawab pertanyaan rekan-rekan tentang analisis dan ulasan IHSG, dan membantu anda untuk menyusun strategi trading secara otodidak berdasarkan kondisi riil market saat ini. 

Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Scroll to Top