Strategi trading cepat saham bisa dilakukan dengan beberapa macam strategi. Inilah yang perlu anda pahami sebagai trader saham, khususnya anda yang ingin menerapkan praktik trading cepat untuk mendapatkan profit harian.
Trading cepat sendiri sebenarnya terdiri dari 2 strategi yaitu INTRADAY TRADING dan SCALPING TRADING. Walaupun keduanya sama-sama trading cepat, akan tetapi scalping dan intraday trading memiliki strategi yang berbeda.
Sehingga, anda harus bisa memilih strategi trading cepat yang sesuai dengan karakter anda, dan tidak hanya asal melakukan trading cepat. Jadi, anda perlu memahami perbedaan kedua strategi trading cepat tersebut. Mari kita bahas.
Sehingga, anda harus bisa memilih strategi trading cepat yang sesuai dengan karakter anda, dan tidak hanya asal melakukan trading cepat. Jadi, anda perlu memahami perbedaan kedua strategi trading cepat tersebut. Mari kita bahas.
1. Scalping trading saham
Trading cepat dengan jangka waktu (time frame) yang paling singkat adalah scalping trading. Scalping trading adalah trading dengan time frame menitan. Anda beli dan jual saham hanya dalam waktu 1 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit, 1 jam. Itulah yang dinamakan dengan scalping trading.
Saham-saham apa yang bisa naik cepat dalam waktu menitan? Jawabannya adalah saham-saham gorengan (saham lapis tiga). Yup, jadi scalping trading dilakukan dengan cara mencari saham-saham gorengan yang potensial naik dalam waktu menitan.
Namun untuk mencari saham gorengan, tentu anda harus menggunakan analisa dan momentum. Membeli saham gorengan tidak disarankan untuk dilakukan secara asal-asalan (tanpa analisa). Selain itu, anda harus lebih disiplin dalam manajemen modal dan menetapkan target.
Cara-cara memilih saham, manejemen modal dan analisa untuk scalping trading dengan mencari saham2 lapis tiga yang potensial naik 5-10% sehari, sudah saya bahas praktik2nya disini: Cara Trading Cepat 15 Menit – Scalping Trading.
Trading cepat dengan jangka waktu (time frame) yang paling singkat adalah scalping trading. Scalping trading adalah trading dengan time frame menitan. Anda beli dan jual saham hanya dalam waktu 1 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit, 1 jam. Itulah yang dinamakan dengan scalping trading.
Saham-saham apa yang bisa naik cepat dalam waktu menitan? Jawabannya adalah saham-saham gorengan (saham lapis tiga). Yup, jadi scalping trading dilakukan dengan cara mencari saham-saham gorengan yang potensial naik dalam waktu menitan.
Namun untuk mencari saham gorengan, tentu anda harus menggunakan analisa dan momentum. Membeli saham gorengan tidak disarankan untuk dilakukan secara asal-asalan (tanpa analisa). Selain itu, anda harus lebih disiplin dalam manajemen modal dan menetapkan target.
Cara-cara memilih saham, manejemen modal dan analisa untuk scalping trading dengan mencari saham2 lapis tiga yang potensial naik 5-10% sehari, sudah saya bahas praktik2nya disini: Cara Trading Cepat 15 Menit – Scalping Trading.
Karena saham gorengan memiliki risiko tinggi, dan mudah naik-turun dalam waktu cepat, maka saham gorengan adalah saham-saham yang paling cocok untuk scalping trading.
Scalping trading, ‘bahasa gaulnya’ adalah strategi hit and run (pukul dan lari). Kalau anda sudah profit, langsung jual (dalam waktu menitan), karena saham2 gorengan tidak cocok untuk disimpan dalam waktu yang lebih lama.
2. Intraday trading saham
Intraday trading adalah trading harian, di mana anda melakukan beli jual saham di hari yang sama (misalnya beli saham pagi hari jual sore hari), sampai 1-3 harian trading.
Jadi baik scalping maupun intraday, sama-sama merupakan strategi trading cepat. Akan tetapi, intraday trading memiliki time frame trading yang lebih panjang dibandingkan scalping. Intraday trading memiliki batas waktu harian (sampai tiga hari), sedangkan scalping dilakukan dengan trading menitan.
Analisa untuk intraday trading juga berbeda dengan scalping. Pada strategi intraday trading, anda harus memilih saham2 yang likuid, saham-saham yang memiliki fluktuatif stabil, dan mudah naik dalam jangka waktu harian.
Artinya, intraday trading dilakukan dengan memilih saham2 non-gorengan (saham blue chip ataupun saham2 second liner).
Intraday trading harus dilakukan dengan menganalisa saham dengan analisa teknikal, analisa tape reading dan kombinasi analisa momentum. Berdasarkan pengalaman saya, memilih saham untuk intraday trading cenderung lebih mudah ketimbang scalping, karena dalam intraday, anda bisa mengurangi risiko memilih saham2 yang terlalu volatil.
Strategi2 dan praktik2 memilih saham yang bagus untuk intraday trading, sudah pernah kita bahas bersama secara lengkap, beserta saham2 yang layak trading disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.
Pada intraday trading, target take profit anda juga lebih rendah dibandingkan scalping trading. Idealnya, intraday trading dilakukan dengan target profit 1-4% sehari. Sedangkan scalping (memilih saham gorengan), target profit bisa dilakukan 5-10%. Tetapi, risiko intraday trading jauh lebih kecil dibandingkan scalping trading.
Perlu anda ketahui juga, bahwa intraday trading bisa menjadi scalping trading. Hal ini karena seringkali saham2 yang bagus untuk intraday trading, bisa naik dalam waktu 30 menit sampai 1 jam, sehingga kalau target anda sudah tercapai dalam range waktu tersebut, anda bisa jual sahamnya, tidak perlu menunggu 1-3 hari.
Jadi, melalui pos ini, anda sudah memahami strategi2 trading cepat di pasar saham. Sekarang anda hanya perlu menentukan strategi trading cepat apa yang cocok untuk anda (anda lebih ke tipikal scalper or intraday?), supaya anda bisa menghasilkan profit maksimal.
Scalping trading, ‘bahasa gaulnya’ adalah strategi hit and run (pukul dan lari). Kalau anda sudah profit, langsung jual (dalam waktu menitan), karena saham2 gorengan tidak cocok untuk disimpan dalam waktu yang lebih lama.
2. Intraday trading saham
Intraday trading adalah trading harian, di mana anda melakukan beli jual saham di hari yang sama (misalnya beli saham pagi hari jual sore hari), sampai 1-3 harian trading.
Jadi baik scalping maupun intraday, sama-sama merupakan strategi trading cepat. Akan tetapi, intraday trading memiliki time frame trading yang lebih panjang dibandingkan scalping. Intraday trading memiliki batas waktu harian (sampai tiga hari), sedangkan scalping dilakukan dengan trading menitan.
Analisa untuk intraday trading juga berbeda dengan scalping. Pada strategi intraday trading, anda harus memilih saham2 yang likuid, saham-saham yang memiliki fluktuatif stabil, dan mudah naik dalam jangka waktu harian.
Artinya, intraday trading dilakukan dengan memilih saham2 non-gorengan (saham blue chip ataupun saham2 second liner).
Intraday trading harus dilakukan dengan menganalisa saham dengan analisa teknikal, analisa tape reading dan kombinasi analisa momentum. Berdasarkan pengalaman saya, memilih saham untuk intraday trading cenderung lebih mudah ketimbang scalping, karena dalam intraday, anda bisa mengurangi risiko memilih saham2 yang terlalu volatil.
Strategi2 dan praktik2 memilih saham yang bagus untuk intraday trading, sudah pernah kita bahas bersama secara lengkap, beserta saham2 yang layak trading disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.
Pada intraday trading, target take profit anda juga lebih rendah dibandingkan scalping trading. Idealnya, intraday trading dilakukan dengan target profit 1-4% sehari. Sedangkan scalping (memilih saham gorengan), target profit bisa dilakukan 5-10%. Tetapi, risiko intraday trading jauh lebih kecil dibandingkan scalping trading.
Perlu anda ketahui juga, bahwa intraday trading bisa menjadi scalping trading. Hal ini karena seringkali saham2 yang bagus untuk intraday trading, bisa naik dalam waktu 30 menit sampai 1 jam, sehingga kalau target anda sudah tercapai dalam range waktu tersebut, anda bisa jual sahamnya, tidak perlu menunggu 1-3 hari.
Jadi, melalui pos ini, anda sudah memahami strategi2 trading cepat di pasar saham. Sekarang anda hanya perlu menentukan strategi trading cepat apa yang cocok untuk anda (anda lebih ke tipikal scalper or intraday?), supaya anda bisa menghasilkan profit maksimal.
Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.