Tetapi hal ini justru menimbulkan “masalah baru” untuk para trader dan investor saham. Hal ini karena mayoritas saham IPO memiliki pergerakan saham yang tidak terlalu baik. Di mana banyak sekali saham2 IPO yang tidak likuid, saham beredarnya sedikit, laporan keuangan di prospektusnya rugi, sahamnya sangat mudah untuk digoreng.
Anda yang sudah punya pengalaman trading, anda pasti tahu sendiri bagaimana saham2 yang baru listing di Bursa bisa naik dan anjlok 25% hanya dalam hitungan menit.
Di pos ini, saya memberikan contoh2 pergerakan teknikal saham pasca IPO, kira 2-3 minggu setelah IPO. Kita akan melihat dan menganalisa pergerakan saham2 IPO ini. Oke kita langsung saja.
Saham ARKA |
Perhatikan pergerakan saham ARKA setelah IPO. Tiga hari pertama (tanda persegi) harga sahamnya dengan cepat naik dari 400 ke 800-an, padahal nyaris nggak ada volume transaksi sama sekali. Beberapa hari kemudian ARKA terus digoreng sampai 1.300-an, dan saat ini ARKA harganya flat di 1.200-an, namun selama masa2 itu, volume ARKA sangat tipis.
Saham EAST |
Saham FUJI |
Saham HDIT |
Anda bisa perhatikan pola IPO saham HDIT yang kurang lebih sama dengan pola2 saham IPO lainnya. Di hari pertama, HDIT diangkat tinggi dari harga 800 sampai 980, namun setelah itu di hari2 berikutnya sahamnya anjlok, cenderung bergerak sideways di kisaran 810 dengan volume transaksi yang kecil.
Saham SMKL |
Saham SMKL di harga pertama IPO (tanda panah) memiliki pergerakan kenaikan yang sangat cepat, di mana SMKL bergerak dari harga 258 sampai ke harga 328. Namun keesokan hari, SMKL dijatuhkan ke harga 276, dan setelah itu SMKL cenderung sideways di harga 250 sampai beberapa minggu dengan volume transaksi yang kecil.
Itu adalah beberapa contoh dari sekian banyak saham IPO yang listing di pasar saham. Kita bisa lihat ada banyak kesamaan pola pada saham2 yang baru IPO:
– Hari2 awal harganya mudah naik dengan cepat (puluhan persen)
– Kenaikan saham tidak bertahan lama
– Mayoritas saham IPO akhirnya berakhir dengan penurunan saham yang tajam
– Banyak saham2 IPO yang harganya tidak diangkat lagi
– Volume transaksi rata2 sangat kecil / sedikit
Dari sini kita bisa menyimpulkan juga bahwa mayoritas saham2 IPO zaman sekarang banyak diisi oleh ‘kepentingan2’ internal perusahaan dan bandar (yang sebenarnya bandar itu juga pihak ketiga dari perusahaan itu sendiri).
Sehingga, saham2 IPO ini sangat rawan dan menjebak trader2 ritel. Di web Saham Gain ini, kita juga sudah pernah membahas bagaimana saham2 IPO menjebak para trader ritel seperti saham SWAT dan POSA. Anda bisa baca2 lagi tulisan saya disini: Studi Kasus: Saham Gorengan & Saham IPO dan Belajar dari Saham POSA.
Pesan saya untuk para trader saham, khususnya para trader pemula dan anda para trader yang suka mengincar untung cepat di saham (trading cepat), hindarilah saham2 IPO ini. Kalau anda ingin trading harian, lakukan strategi trading harian yang risikonya kecil. Anda bisa pelajari strategi2nya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.
Kalau anda ingin mencoba trading di saham2 IPO, tradinglah dengan modal sekecil mungkin, dan anda harus sangat disiplin membatasi kerugian anda.
Karena kita sudah tahu risiko saham2 IPO ini, terutama melalui pergerakan teknikalnya, ada baiknya anda selalu mengutamakan untuk memilih saham2 yang risiko lebih kecil dan likuiditasnya baik.
Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.