Iklan Bersponsor
Semua pemain saham pasti ingin mencapai kesuksesan dalam dunia trading atau investasi. Ukuran kesuksesan main saham dapat diukur dari PROFIT (keuntungan atau cuan). Seberapa besar dan konsisten profit yang bisa anda peroleh dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun.
Itulah ukuran sukses tidaknya anda di pasar saham. Memang ukuran profit ini relatif sekali ya, karena kemampuan besar kecilnya modal dan pengalaman setiap orang berbeda satu sama lain. Hanya anda yang bisa mengukur apakah anda sudah sukses meraih profit konsisten, dan profit besar atau belum.
Tetapi, untuk mencapai kesuksesan di dunia saham, tentu saja anda membutuhkan usaha. Bahkan, anda butuh kerja keras. Seorang trader handal pun tidak akan bisa langsung menjadi trader handal. Sebelum menjadi trader handal, mereka pasti mengalami menjadi seorang pemula, dan jatuh bangun sebelum menjadi trader handal.
Saya banyak menemui pemula yang gagal di tengah jalan (padahal belum sempat menjadi trader handal). Ternyata, ada 10 penyebab utama yang membuat trader pemula sering gagal di tengah jalan, dan tidak pernah memperbaiki atau bahkan tidak menyadari kesalahannya.
Apa saja 10 kesalahan yang sering dibuat oleh trader pemula?
Apa saja 10 kesalahan yang sering dibuat oleh trader pemula?
1. Modal besar = Profit besar = Kemampuan bertahan semakin kuat
Semakin besar modal, memang anda bisa berpeluang menghasilkan profit lebih besar. Tetapi, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Trader yang belum banyak memahami dunia saham, sangat rentang terkena kerugian. Pemain saham pro sekalipun tetap pernah rugi. Bagaimana mungkin pemula bisa untung 100% setiap transaksi?
Masalahnya main saham dengan modal besar (kalau psikologi anda bekum kuat), justru akan semakin membuat pikiran anda tidak tenang. Apalagi kalau saham yang anda beli turun dan berpotensi rugi. Jadi, sebanyak apapun modal yang anda gunakan, kalau anda tidak tahu cara main saham, percayalah anda tidak akan bisa bertahan lama.
Solusi: Sebagai trader pemula, cobalah untuk main saham dengan modal kecil terlebih dahulu. Jangan memaksa main saham dengan modal besar, apalagi menggunakan modal yang seharusnya digunakan keperluan sehari-hari. Baca: Modal Minimal Trading/Investasi Saham
Semakin besar modal, memang anda bisa berpeluang menghasilkan profit lebih besar. Tetapi, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Trader yang belum banyak memahami dunia saham, sangat rentang terkena kerugian. Pemain saham pro sekalipun tetap pernah rugi. Bagaimana mungkin pemula bisa untung 100% setiap transaksi?
Masalahnya main saham dengan modal besar (kalau psikologi anda bekum kuat), justru akan semakin membuat pikiran anda tidak tenang. Apalagi kalau saham yang anda beli turun dan berpotensi rugi. Jadi, sebanyak apapun modal yang anda gunakan, kalau anda tidak tahu cara main saham, percayalah anda tidak akan bisa bertahan lama.
Solusi: Sebagai trader pemula, cobalah untuk main saham dengan modal kecil terlebih dahulu. Jangan memaksa main saham dengan modal besar, apalagi menggunakan modal yang seharusnya digunakan keperluan sehari-hari. Baca: Modal Minimal Trading/Investasi Saham
2. Mengejar indikator sempurna
Saya sering heran, banyak trader yang ngotot sekali mencari indikator yang bisa membaca sinyal yang super akurat. Sampai-sampai mereka membeli indikator ini dan itu yang “katanya” indikator tersebut sangat sempurna. Kata siapa indikator itu sempurna?
Saking ingin sempurna, trader pemula akhirnya banyak sekali menggunakan indikator yang justru akhirnya membuat mereka bingung sendiri. Anda harus tahu bahwa tidak ada indiaktor sempurna. Untuk menciptakan indikator sempurna, anda harus bijaksana dalam memilih indikator. Settingan indikator bukanlah rumus matematika.
Gimana caranya? Teruslah berlatih menghadapi market, maka anda akan mengetahui indikator mana yang cocok untuk anda terapkan. Baca: Gunakan Analisis Teknikal Secara Bijak
Saya sering heran, banyak trader yang ngotot sekali mencari indikator yang bisa membaca sinyal yang super akurat. Sampai-sampai mereka membeli indikator ini dan itu yang “katanya” indikator tersebut sangat sempurna. Kata siapa indikator itu sempurna?
Saking ingin sempurna, trader pemula akhirnya banyak sekali menggunakan indikator yang justru akhirnya membuat mereka bingung sendiri. Anda harus tahu bahwa tidak ada indiaktor sempurna. Untuk menciptakan indikator sempurna, anda harus bijaksana dalam memilih indikator. Settingan indikator bukanlah rumus matematika.
Gimana caranya? Teruslah berlatih menghadapi market, maka anda akan mengetahui indikator mana yang cocok untuk anda terapkan. Baca: Gunakan Analisis Teknikal Secara Bijak
3. Trading plan yang tidak konsisten
Trader pemula sebenarnya banyak yang sudah memiliki trading plan. Tetapi mereka plin plan. Maunya beli saham A, ternyata malah tergoda beli saham B. Maunya take profit di harga 1.000, malah ngarep naik lagi ke 1.500. Maunya simpan saham 1 minggu, akhirnya malah jadi investor dadakan. Baca: Mengapa Saya Susah Menepati Trading Plan?
Maunya beli saham dengan 5 juta, malah nekad membeli dengan modal 20 juta. Trading plan yang tidak konsisten ini akan berdampak buruk pada karir trading anda. So, anda sebagai pemula harus bisa mengatur sistem trading anda dengan baik. Baca: Trading Plan Saham yang Baik
Trader pemula sebenarnya banyak yang sudah memiliki trading plan. Tetapi mereka plin plan. Maunya beli saham A, ternyata malah tergoda beli saham B. Maunya take profit di harga 1.000, malah ngarep naik lagi ke 1.500. Maunya simpan saham 1 minggu, akhirnya malah jadi investor dadakan. Baca: Mengapa Saya Susah Menepati Trading Plan?
Maunya beli saham dengan 5 juta, malah nekad membeli dengan modal 20 juta. Trading plan yang tidak konsisten ini akan berdampak buruk pada karir trading anda. So, anda sebagai pemula harus bisa mengatur sistem trading anda dengan baik. Baca: Trading Plan Saham yang Baik
4. Ingin menguasai market dalam kondisi dan situasi apapun
Kesalahan selanjutnya, trader selalu ingin menjadi pemimpin pasar. Padahal, kondisi market saat itu sedang lesu, tidak bersahabat. Intinya, market sedang anjlok. Hal ini akhirnya hanya menyebabkan trader rugi sendiri, saham nyangkut di mana-mana
Nafsu mengejar profit, bukanlah sesuatu yang bijaksana. Anda sebagai trader ritel, percayalah anda tidak akan pernah bisa menguasai pasar. Anda lah yang harus mengikuti pasar. Saat pasar bearish, jangan nekad masuk sampai kondisi sudah benar2 stabil.
Saat harga saham sudah terlalu tinggi, segera realisasikan profit anda. Jangan menunggu dan berharap harga saham naik terus. Intinya, just follow the trend.
Kesalahan selanjutnya, trader selalu ingin menjadi pemimpin pasar. Padahal, kondisi market saat itu sedang lesu, tidak bersahabat. Intinya, market sedang anjlok. Hal ini akhirnya hanya menyebabkan trader rugi sendiri, saham nyangkut di mana-mana
Nafsu mengejar profit, bukanlah sesuatu yang bijaksana. Anda sebagai trader ritel, percayalah anda tidak akan pernah bisa menguasai pasar. Anda lah yang harus mengikuti pasar. Saat pasar bearish, jangan nekad masuk sampai kondisi sudah benar2 stabil.
Saat harga saham sudah terlalu tinggi, segera realisasikan profit anda. Jangan menunggu dan berharap harga saham naik terus. Intinya, just follow the trend.
5. fear and greed
Rasa takut (fear) dan serakah (greed) adalah 2 hal yang pualingg sering dialami trader pemula. Rasa takut saat saham turun, dan rasa serakah saat saham naik. fear and greed adalah hal yang biasa dan semua trader pemula saya rasa pasti akan mengalaminya.
Namun, rasa takut dan serakah harus mampu anda minimalkan. Rasa takut dan serakah yang tidak anda sadari bisa mengancam kelangsungan trading anda. Baca juga: Psikologi Pasar: Fear And Greed dan Mengapa Trader Saham Harus Punya Trading Plan?
Rasa takut (fear) dan serakah (greed) adalah 2 hal yang pualingg sering dialami trader pemula. Rasa takut saat saham turun, dan rasa serakah saat saham naik. fear and greed adalah hal yang biasa dan semua trader pemula saya rasa pasti akan mengalaminya.
Namun, rasa takut dan serakah harus mampu anda minimalkan. Rasa takut dan serakah yang tidak anda sadari bisa mengancam kelangsungan trading anda. Baca juga: Psikologi Pasar: Fear And Greed dan Mengapa Trader Saham Harus Punya Trading Plan?
Kini anda sudah tahu 5 penyebab utama kesalahan yang sering dilakukan pemula. Ada 5 poin penting lainnya. Apa saja poin2 tersebut? Silahkan simak jawabannya di Part II. Baca: 10 Kesalahan Besar yang Sering Dilakukan Trader Saham Pemula – Part II.
Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.
Iklan Bersponsor